Judul Percobaan : EVAPORASI
Percobaan ke- :
1 (satu)
Tujuan :
-
Dapat menggunakan
alat unit penguapan
-
Dapat memilih
temperatur dan tekanan sebaik mungkin umpan tertentu
Dasar Teori :
Evaporasi
merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi
itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang
tidak mudat menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses
evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan,
dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat
viskos dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda dengan distilasi
karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan
campuran dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan
produk yang berharga dan uapnya biasanya di kondensasikan dan di buang.
Salah
satu jenis alat yang digunakan dalam proses evaporasi adalah falling film
evaporator dimana alat ini di klasifikasikan ke dalam long tube vertical
evaporator bersama-sama dengan climbing film evaporator. Sedangkan berdasarkan
tipe pemanasan dapat di klasifikasikan ke dalam system pemanasan di pisah oleh
dinding pertukaran panas, yaitu antara lain jenis kolom kalandria dan shell and
tube.
Alat dan bahan :
·
Piknometer
·
Neraca analitik
·
Gelas kimia
·
Baskom
·
Stopwatch
·
Alat evaporator climbing
film evaporator
·
Tissue
·
Gula putih (250 gr)
·
Aquadest
Prosedur :
·
Mencuci alat evaporator
yang akan digunakan.
·
Lalu memasang selang
pendigin dan mengalirkan air pendingin.
·
Kalibrasi piknometer
yang akan digunakan.
·
Melarutkan 250 gram gula
pasir dalam 3 liter air demin.
·
Mengukur massa jenis (þ)
larutan dengan menggunaka piknometer yang sudah di kalibrasi sebelumnya.
·
Memasukkan larutan gula
ke dalam evaporator untuk di umpankan.
·
Mengatur set on alat
yang akan digunakan sampai dengan 130ο C.
·
Mengambil sampel produk
sampai 6x dengan selang waktu 5 menit sekali.
·
Setelah selesai matikan
alat dengan mengatur set off.
·
Lalu menunggu beberapa
saat hingga suhu uap/produk pekat turun menjadi 60ο C .
·
Mematikan aliran
pendingin.
·
Mematikan aliran
listrik.
·
Mengeluarkan produk
pekat.
·
Membersihkan peralatan
dengan memakai aquadest atau air demin.
Data kalibrasi konsentrasi
Massa jenis (gr/mL)
|
Konsentrasi (%)
|
1,0089
|
2,5
|
1,0185
|
5
|
1,0280
|
7,5
|
1,0382
|
10
|
1,0475
|
12,5
|
1,0573
|
15
|
1,0666
|
17,5
|
1,0765
|
20
|
Data pengamatan
no
|
Waktu
|
Massa piknometer (gr)
|
Suhu
|
ket
|
||||
T1
|
T2
|
T3
|
T4
|
T5
|
||||
0
|
5
menit pertama
|
50,11
|
83
|
34
|
37
|
36
|
83
|
-
|
1
|
5
menit kedua
|
50,11
|
86
|
45
|
86
|
41
|
860
|
-
|
2
|
5
menit ketiga
|
50,18
|
80
|
37
|
36
|
32
|
864
|
-
|
3
|
5
menit keempat
|
50,19
|
80
|
35
|
36
|
36
|
866
|
-
|
4
|
5
menit kelima
|
50,19
|
46
|
81
|
35
|
33
|
868
|
-
|
5
|
5
menit keenam
|
50,22
|
81
|
34
|
32
|
36
|
870
|
-
|
6
|
5
menit ketujuh
|
50,23
|
80
|
34
|
32
|
35
|
872
|
-
|
Volume H2O = 3 L – volume gula
=
3000 mL – 200 mL
=
2800 mL
Massa H2O = þ H2O x volume H2O
=
0,996233 x 2800
=
2789,4524 gr
% gula =
=
=
8,2252%
T larutan gula umpan = 28oC
T aquadest =
27oC
Þ H2O di
handbook =
Konversi þ H2O di
Handbook = 0,996233 gr/mL
Kalibrasi
Massa piknometer kosong = 24,14 gr
Massa piknometer + aquadest = 49,32 gr
Massa aquadest =
piknometer + aquadest – piknometer kosong
=49,32
– 24,14
=
25,18 gr
Volume piknometer kalibrasi =
=
=
25,2752 mL
Umpan segar
Umpan sample awal
Berat gula =
250 gr
Volume H2O = 2800
mL
Volume larutan =
3000 mL
Berat piknometer + sample awal =
50,12 gr
Berat sample awal
= berat piknometer + sample – piknometer kosong
= 50,12 – 24,14
= 25,98 gr
sample awal = 1,0278 gr/mL
Sample 0 (suhu 130oC)
Berat piknometer + sample =
50,11 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample =
25,97 gr
Sample 1 (suhu 127oC)
Berat piknometer + sample =
50,14 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample =
26,0 gr
Sample 2 (suhu 128oC)
Berat piknometer + sample =
50,18 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample =
26,04 gr
Sample 3 (127oC)
Berat piknometer + sample =
50,19 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample =
26,05 gr
Sample 4 (suhu 128oC)
Berat piknometer + sample =
50,19 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample =
26,05 gr
Sample 5 (suhu 129oC)
Berat piknometer + sample =
50,22 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample =
26,08 gr
Sample 6 (suhu 130oC)
Berat piknometer + sample =
50,23 gr
Berat piknometer kosong =
24,14 gr
Berat sample = 26,09 gr
Tabel hasil perhitungan
No
|
Nama
sample
|
Massa
jenis gr/mL
|
0
|
Larutan
umpan segar
|
1,0275
|
1
|
Sample
1
|
1,0287
|
2
|
Sample
2
|
1,0303
|
3
|
Sample
3
|
1,0307
|
4
|
Sample
4
|
1,0307
|
5
|
Sample
5
|
1,0318
|
6
|
Sample
6
|
1,0322
|
Persamaan
y = 258,9 x – 258,7
a. Sample 0
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0275 – 258,7
y = 7,32%
b. Sample 1
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0287 – 258,7
y = 7,63%
c. Sample 2
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0303 – 258,7
y = 8,04%
d. Sample 3
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0307 – 258,7
y = 8,15%
e. Sample 4
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0307 – 258,7
y = 8,15%
f.
Sample 5
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0318 – 258,7
y = 8,43%
g. Sample 6
y = 258,9 x – 258,7
y = 258,9 x 1,0322 – 258,7
y = 8,54%
Tabel hasil Praktikum menggunakan
Climbing Film Evaporator
No
|
Nama
sample
|
Massa
jenis (gr/mL)
|
Konsentrasi
(%)
|
0
|
Umpan
segar
|
1,0275
|
7,32
|
1
|
Sample
1
|
1,0287
|
7,63
|
2
|
Sample
2
|
1,0303
|
8,04
|
3
|
Sample
3
|
1,0307
|
8,15
|
4
|
Sample
4
|
1,0307
|
8,15
|
5
|
Sample
5
|
1,0318
|
8,43
|
6
|
Sample
6
|
1,0322
|
8,54
|
Pembahasan :
Pada percobaan
kali ini larutan yang digunakan sebagai umpan yaitu larutan gula. Disamping itu
untuk mengetahui apakah climbing film evaporator yang dipakai bekerja dengan
efektif atau tidak dapat dilihat dan distilat yang dihasilkan. Apabila distilat
jernih terjadi evaporasi tetapi jika distilat berwarna maka proses evaporasi
tidak terjadi dimana umpan ikut teruapkan tidak hanya solvennya tetapi solutnya
pun ikut teruapkan.
Umpan (larutan
gula) dimasukkan kedalam separator (pemisah) untuk memisahkan zat cair yang
terbawa ikut dari uap. Zat cair dan uap mengalir ke atas di dalam tabung
sebagai akibat dari peristiwa didih, zat cair yang terpisah kembali ke dasar
tabung dengan gravitasi. Umpan encer biasanya pada suhu sekitar suhu kamar,
masuk ke dalam suatu sistem dan bercampur dengan zat cair yang kembali dari
separator. Umpan itu mengalir ke atas di dalam tabung sebagai zat cair dalam
jarak tertentu, yang tidak panjang, sambil menerima kalor dari uap. Hasil dari
kondensasi berupa distilat yang berwarna jernih dan di tampung di tangki
penampungan destilat. Suhu air pendingin yang keluar dari kondensor lebih
tinggi dari pada suhu masuk karena air itu menyerap panas dari kondensor.
Pada evaporasi
ini terbukti bahwa massa jenis berbanding lurus dengan konsentrasi, semakin
besar massa jenis maka akan semakin besar juga konsentrasinya dan semakin pekat
juga larutan gula tersebut.
Kesimpulan :
Saya dapat menyimpulkan bahwa :
No
|
Nama
sample
|
Massa
jenis (gr/mL)
|
Konsentrasi
(%)
|
0
|
Umpan
segar
|
1,0275
|
7,32
|
1
|
Sample
1
|
1,0287
|
7,63
|
2
|
Sample
2
|
1,0303
|
8,04
|
3
|
Sample
3
|
1,0307
|
8,15
|
4
|
Sample
4
|
1,0307
|
8,15
|
5
|
Sample
5
|
1,0318
|
8,43
|
6
|
Sample
6
|
1,0322
|
8,54
|
Dari tabel di
atas sudah di buktikan bahwa semakin besar massa jenis maka semakin besar
konsentrasinya. Hal itu menunjukkan bahwa massa jenis berbanding lurus dengan
konsentrasi.
Daftar pustaka :
Sri Mulyati, Ida. Modul pengantar praktikum Evaporasi. 2012. SMK
Negeri 7. Bandung
Komentar
Posting Komentar